Konseling

Pagi ini udah di bikin ovt sama kondisi badan. Ya kalian tau lah ini lagi musimnya omicron terus dari kemarin itu badan ku gak sehat dari mulai pusing, radang tenggorokan, terus panas. Kemarin sih belum sempet kepikiran kalau ini omicron karena emang udah jadi kebiasaan kalau kehujanan, kurang tidur, dan stress pasti akan sakit. Nah, biasanya itu di minumin obat langgangan ku itu pasti besoknya akan sembuh eh ini engga dong, pagi-pagi badan ku dah panas ditambah ini hidung pengar banget, terus ya buka sosmed untuk liat0liat gejala omicron itu apa aja eh kok beberapa ada yang mirip, astaga makin ovt dah aku. Tapi, juga masih positif thinking karena kemarin aja aku juga kehujanan waktu balik dari Alfama*t. Argh gatau deh, mau tes tapi takut tapi kalau gak tes ya gimana coba. Bismillah aja kali ya insoman dulu untuk beberapa hari kedepan ya semoga aja gak makin parah dan bisa sembuh dengan cepat. 

Oh ya, aku hari ini mau melakukan sesi konseling ke psikolog, ya agak malu dan canggung sih tapi wish me luck. Semoga ada perubahan atau setidaknya berdampak lah buat diri ku. Nanti aku akan balik lagi dan menceritakan apa yang terjadi. See u. 

***

Hi, im back hehe

Alhamdulillah banget sesi konseling hari ini berjalan dengan lancar. Aku bisa mencurahkan beberapa perasaan yang sedang aku hadapi. Aku mau bercerita, selama sesi konseling aku diberikan beberapa pertanyaan terkait apa yang aku alami, dari mulai kenapa aku overthinking, apa saja yang sudah aku lakukan untuk mengatasi kecemasan ku, dan beberapa solusi yang diberikan. Aku memiliki permasalaham ketakutan karena menginjak umur 20 tahun, aku takut tidak bisa membanggakan orang tua, tidak bisa langsung bekerja, dan masih banyak lagi. 

Kemudian mbak dian berkata "Meskipun kamu sudah menginjak umur 20 tahun, semua tidak akan langsung berubah secara drastis. Dalam teori ini semua disebut masa perkembangan, seperti hal nya ketika kamu dari bayi ke anak-anak, remaja menuju dewasa. Semua memang berkembang dengan semestinya namun tidak semuanya akan berubah secara drastis seperti yang kamu takutkan, semua akan berubah secara bertahap." Ya, kurang lebih begitulah kata mbak dian, memang benar semua berubah secara bertahap, tidak langsung berubah secara drastis dan tidak begitu mengerikan seperti yang ada dalam pemikiranku. Hal, itu sedikit menenangkan pemikiranku. 

Lanjut ke sesi berikutnya mengenai permasalahan terkait overthinking ku yang terlalu berfokus kepada permasalahan yang ada. Semisal, aku ingin berkembang menjadi lebih baik setiap harinya namun hal tersebut tidak dapat berjalan dengan semestinya karena pemikiran aku yang terlalu kolot sehingga banyak energi yang terbuang habis di dalamnya. Kata mbak dian aku harus lebih mengkonkritkan lagi permasalahan yang aku alami dan solusi-solusi yang bisa aku lakukan, misalnya : 

1. Aku harus mulai menulis mengenai apa permasalahan yang sering aku fikirkan, kemudian klasifikasikan. Aku merasa bego,rendah diri, dan kurang mampu itu menjadi satu klasifikasi, kemudian aku takut tidak bisa mendapatkan kerjaan, takut tidak membanggakan orang tua, dan lainnya itu juga menjadi satu klasifikasi tersendiri. 

2. Kemudian, setelah itu alangkah lebih baiknya, setiap klasifikasi aku merumuskan solusi secara konkrit. Misalnya, aku ingin menambah relasi, soft skill, dan hard skill. Nah, itu diklasifikasikan lagi. Aku ingin menambah soft skill public speaking ku so, aku harus mulai berfikir apa yang bisa aku lakukan? oh mungkin menonton yt dan praktik. Pratik seperti apa yang bisa dan mampu untuk kamu lakukan? ya, mungkin lebih ke praktik depan cermin kemudian bisa pratik di depan teman-teman. Kemudian kamu juga bisa mulai mengikuti kelas public speaking dengan cara mencari informasi melalui IG. Setelah itu tentukan waktu berapa lama kamu akan mencari informasi tersebut? semisal 3 hari kemudian tentukan juga kapan kamu akan memulainya? supaya hal-hal tersebut semakin kongkrit. Uraikan semua solusi yang ada dengan sedetail mungkin, dan itu pastikan akan membantu mu. Supaya energi kamu tidak terkuras habis hanya dengan memikirkan permasalahan-permasalahan yang ada. Hal-hal diatas sebenarnya simpel tapi jujur akan sulit dilakukan, tapi gapapa kamu pasti bisa tar. 

Mbak dian juga berkata bahwa, jangan terlalu membandingan diri dengan kemampuan orang lain. Membandingan itu wajar tapi tidak dengan berlebihan, karena setiap orang punya timeline nya masing-masing. Jalan start mereka dengan aku berbeda meskipun kita berada di usia yang sama. Ketika kita terlalu fokus membandingkan dan tidak segera take action ya itu sama saja bohong namanya. Alokasikan energi yang kamu miliki untuk berkembang lebih baik bukan terfokus dengan permasalahan yang ada. 

3. Meskipun semua terasa mudah namun sebenarnya akan sulit untuk dilakukan apabila kamu gak konsisten, sekecil apapun tindakan yang kamu lakukan dan itu kamu lakukan secara konsisten pasti akan berdampak positif dalam diri mu, jadi bismillah lakukan hal-hal yang simpel terlebih dahulu,lakukan secara konsisten, buat daftar perkembangan, dan liat perubahan yang terjadi. Ingat, tulis semua yang kamu fikirkan dan jabarkan. Fokus aja dulu sama hal-hal yang mungkin bisa kamu lakukan. 

Sesi selanjutnya mengenai permasalahan yang aku takuti yaitu kehilangan seseorang yang aku percaya. Kemudian mbak dian pertanya : "Memang kenapa kamu sendiri?", "Apa yang membuat kamu merasa nyaman dengan mereka?" dan semua ku jawab dengan baik hingga pada akhirnya mbak dian memberikan jawaban bahwa aku terlalu menjudgment diri aku sendiri, aku tidak bisa selalu menggenggam erat mereka, karena realita yang ada bahwa semua orang akan berubah, mereka itu dinamis, entah bagaimanapun caranya pasti semua akan ditinggalkan. Dari pada aku sibuk untuk memikirkan bagaiaman cara mereka untuk stay, lebih baik energi yang aku miliki difokuskan untuk berdamai dengan diri sendiri, lebih menjadikan diri sendiri teman dalam setiap perjalanan, apa yang teman-teman berikan padaku juga bisa menjadi bahan latihan untuk diri sendiri terlebih memvalidasi perasaan. Kita pasti akan kehilangan teman dan lainnya tapi jangan sampai kita kehilangan diri sendiri. Itu akan jauh lebih menyakitkan, yuk jadikan diri sebagai tempat berpulang paling nyaman. 

Kembangkan terus kalimat dan afimasi positif ke dalam diri kita, sembari dengan melakukan evaluasi dalam diri kita, jangan lupa untuk berterima kasih kedalam diri kita sendiri namun juga jangan terlalut dalam afirmasi positif, terkadang kita juga membutuhkan pemikiran negatif untuk sedikit menurunkan ekspetasi dalam diri. Usahakan untuk menyeimbangkan ini, ya memang terasa sulit maka dari itu dibutuhkan waktu untuk melatihnya. Semangat tarisa ! 

Alhamdulillah di sesi konseling ini, aku mendapatkan ide-ide untuk diri aku kedepannya. Semoga semuanya bisa berjalan dengan baik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOOD

Hi im back !

Rewel